Gw rasa siapapun mengalami hal yang sama dengan yang gw rasakan. Bosan. Bosan dengan terbatasnya aktivitas yang bisa dilakukan dalam situasi pandemi CoVID-19. Apalagi Tangerang ikut program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi membantu mencegah penyebaran virus corona yang mulai berlaku hari Sabtu, 18 April 2020.
Tahun 2020 baru berjalan sepertiga tapi dua bulan ke belakang ini berasa berat banget ya. Gw bilang berat karena dampak dari keadaan ini bikin semua aktivitas berubah. Orang jadi keliatan karakternya. Ekonomi juga banyak yang bermasalah. Semuanya terdampak. Dari individu sampai institusi. Semua sektor kena imbas. Secara global, virus corona bener-bener mempengaruhi peradaban manusia.
Gw ceritain dulu yah apa dampak yang gw alami. Pertama adalah pekerjaan. Gw bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman. Perusahaan bisa berjalan karena adanya penjualan dari banyak cabang. Akibat dari pandemi ini banyak orang enggan keluar rumah yang tentunya mempengaruhi ke omset cabang. Omset turun drastis. Hal ini diperparah oleh kebijakan mal yang menutup areanya sehingga banyak cabang yang ikut tutup. Kekhawatiran gw adalah gaji yang kembali bakalan mundur dari tanggal yang ditentukan.
Masih di pekerjaan. Karyawan kantor pusat dijadwalkan work from home. Dan ini sudah berjalan sejak sebulan yang lalu, I guess. Gw tuh khawatir kalau pas gw gak masuk kerja maka gw gak dibayar. Yang artinya gw gak akan menerima gaji sebagaimana mestinya. Kekhawatiran lanjutan adalah pandemi ini masih akan berlanjut sehingga jatah THR masih belum ada kabar. Apakah dibayarkan setengah, full, dicicil, atau mungkin dibayar di akhir tahun mengingat adanya perubahan cuti bersama lebaran oleh pemerintah.
Biasanya kalau masalah duit gw sering banget ngisi hari libur gw dengan jadi driver Grab Bike. Lumayan lho itu per hari gw bisa dapet 200-380rb. Ketimbang di rumah kan mending gw coba yang produktif. Karena pandemi ini banyak orang jarang bepergian. Di akhir pekan gw udah gak ngelakuin aktivitas itu. Kadang sih gw masih nyalain aplikasi dan stand by di rumah nunggu ada pesenan Grab Food atau Grab Express.
Dampak ini juga ngaruh ke pendidikan gw. Gw rasa gw beruntung masih bisa sidang di semester 8 akhir sehingga gak perlu perpanjangan semester buat nyelesaiin tugas akhir. Gw sidang tanggal 2 Maret 2020 dan dijadwalkan mengurus kelulusan beserta revisi paling lambat tanggal 16 Maret 2020. Tapi apa yang terjadi, kampus diliburkan sampai 18 April 2020. Iya harusnya kemarin gw udah ngurus itu semua. Tapi tau sendiri kan kalau Pemprov DKI Jakarta mulai memberlakukan PSBB sehingga diperpanjang deh tuh sampai 28 April 2020. Ini aja gak tahu akan diperpanjang lagi atau gak. Jujur gw pengen banget cepet ngurus masalah kampus. Alhamdulillah sih gw udah sidang dan tinggal urus berkas dan daftar wisuda yang gak tau kapan karena yang harusnya wisuda bulan Maret pun diundur. Mungkin juga yang wisuda bulan Juni dan November akan mengalami hal yang sama.
Di atas kan gw bilang kalau gara-gara pandemi ini orang keliatan karakternya. Ternyata gak mesti diajak naik gunung dulu yah buat tau karakter asli seseorang. Kasih aja dia dalam kondisi bencana, maka bakal keliatan deh sifatnya.
Ceritanya begini. Sebagai orang yang dipercayai mengurus gedung kantor pusat, tentu gw harus nyiapin juga hand sanitizer untuk ditaruh di resepsionis. Gw naruh gak di resepsionis aja sih tapi juga di tempat lain salah satunya di lantai tempat karyawan semua kumpul. Masa, dari botol sanitizer yang disediakan itu ada karyawan yang refill sanitizer ke botol kecil untuknya sendiri. Dan dengan bangganya bilang "Lu pikir gw dapet dari mana kalau bukan isi di kantor".
Buset. Maksudnya kan itu disediakan untuk umum yah. Dengan harga sanitizer yang tinggi dan sulit didapat saat itu, ditambah kondisi keuangan yang lagi gak oke, tindakan yang dilakukan itu egois banget sih menurut gw. Sejak saat itu pandangan gw ke dia jadi berubah. Padahal nih orang punya posisi yang bagus di kantor.
Balik lagi ke judul tulisan. Men, bosen men kelamaan di rumah. Meski banyak film yang ditonton, buku yang dibaca, dan ada gitar juga, tetep aja gw ngerasa bosen. Gw tuh kangen janjian ke mana gitu sama temen-temen gw. Kangen kencan/ pacaran.Kangen bikin acara juga. Bahkan nih gw kangen ngojek seharian keliling Jakarta sampe malem. Kangen bepergian. Kangen dengan keramaian. Pergi ke gigs, ke tempat pariwisata, atau sebatas ke mall.
Ngomongin tempat wisata harusnya gw tuh ada 2 perjalanan yang terpaksa batal. Untung gak penting-penting amat sih dan duitnya udah di-refund. Tapi kan tetep aja kesel yah apalagi langitnya belakangan ini lagi cakep.
Dalam kondisi kayak gini rasanya penting untuk menjaga perasaan dan pikiran untuk tetap waras. Karena kalau gak, nanti bakal pusing sendiri. Gimana cara ngakalin rasa bosen? Menghibur diri kali yah. Atau melakukan aktivitas yang sebelumnya jarang atau belum pernah dicoba kayak rajin senam di rumah pake modal video YouTube, baca-baca pengalaman hidup orang di Quora, atau mungkin bikin karya.
Gw berharap... Dan gw yakin kita punya harapan yang sama agar semua ini cepat berakhir. Semua kembali sehat, ekonomi kembali pulih, dan masyarakat kembali melanjutkan aktivitasnya. Untuk harapan yang ingin diwujudkan, kita gak boleh mati dalam dan oleh kondisi apapun termasuk mati karena bosan.
Stay safe, stay strong, stay healthy.