HARI SABTU
Melihat ke kalender, ada dua
hal penting yang biasa dilirik pertama kali, yaitu hari dan tanggal. Ketika
tertuju kepada tanggal, kita akan melihat angka. Dan tanggal tersebut selalu
berhubungan dengan hari. Ada tujuh hari dalam seminggu. Salah satunya hari
sabtu.
Di antara semua hari yang ada,
hari Sabtu adalah hari yang menarik untuk disimak. Bukan karena ia berdekatan
dengan hari Minggu, melainkan karena hari Sabtu memiliki cirri khasnya sendiri.
Sebuah atmosfir kecerian, kehampaan, dan kelegaan ada di hari Sabtu. Terlepas
dari beberapa hal yang bisa mengubah keiistimewaan hari Sabtu itu sendiri, hari
Sabtu punya keistimewaan tersendiri.
Untuk pekerja yang memiliki
jadwal rutin (8-5, Senin-Jumat), hari Sabtu adalah hari bebas (kalau tidak ada
jadwal lembur). Selain karena letaknya yang paling akhir dari kegiatan, ia juga
berdekatan dengan hari libur seummat; hari Minggu. Tentunya hal ini jadi sebuah
hari yang menyenangkan. Akhir pekan. Begitu orang-orang menyebutnya.
Kegiatan yang biasanya dilakukan
di hari Sabtu sangat beragam. Mereka yang memiliki rencana dan menjalankan
rencananya di hari Sabtu sudah tertolong dengan rencananya itu. Bisa dengan
jalan-jalan, kumpul, reuni, hiking, dan lain-lain. Atau ada juga yang
memanfaatkan hari Sabtu untuk pulang ke rumah orangtuanya. Untuk yang tidak
punya kegiatan ataupun rencana, bermalas-malasan di rumah. kosan sudah cukup
untuk melewati masa-masa akhir pekan. Apapun itu, banyak cara untuk melewati
hari Sabtu bagi pekerja kantoran.
Untuk kaum pelajar, hari Sabtu
biasanya merupakan hari merdeka. Rencana dadakan bareng teman jauh lebih seru
dan menantang ketimbang rencana rapih yang tertata apik. Entahah, ini menurut
saya. Para pelajar SD menyukai hari Sabtu karena waktunya yang lebih pendek,
serta kegiatan yang tidak menguras otak seperti hari biasanya. Pramuka, latihan
upacara, atau olahraga pagi merupakan aktivitas favorit mereka di hari Sabtu.
Belum lagi aneka kegiatan ekskul seperti marawis, drumband, kebudayaan dll
menjadikan mereka selalu menantikan hari Sabtu di setiap minggunya.
Sama seperti pelajar SD,
pelajar SMP maupun SMA tidak jauh beda. Hanya saja, kegiatannya yang jauh lebih
beragam. Seperti misalnya, main band. Atau jadwal wakuncar (waktu kunjung
pacar), atau main ke rumah salh satu dari mereka. Ada juga yang menantikan hari
Sabtu untuk melakukan aktivitas kurang bagus; tawuran. Kembali, hari Sabtu
merupaka hari yang dinantikan.
Sekarang, gambaran umum.
Cobalah rasakan perbedaan antara hari Sabtu dan hari lainnya. Langit adalah
jawabannya. Iya, langit. Langit sore hari Sabtu terasa lebih bersahabat,
terlebih jika langit tidak hujan ataupun mendung. Atmosfir kelegaan dan
kehampaan serta pandangan yang mengarah ke langit menjadi satu kesatuan yang
sulit terejawantahkan.
Pembaca, biar saya ceritakan
sedikit kisah saya. Kisah tentang hari Sabtu.
Dulu, waktu saya masih kecil,
bermain layangan ataupun bermain bola terasa menyenangan. Di hari Sabtu-lah
semua kesenangan iu jauh lebih terassa. Dan saat melihat ke langit, saya selalu
berpikir kenapa ada awan yang selalu mengikuti ke mana saya berjalan.
Pertanyaan yang tanpa sadar membuat saya lebih sering menatap langit di
kemudian hari.
Di SMP, kesenangan itu masih
berlanjut. Pertanyaan seputar awan sudah saya lupakan. Kegiatan yang menarik saat
SMP adalah nginep. Saya bisa menghabiskan banyak waktu di rumah teman saya
seharian bahkan sampai malam. Juga dengan langit. Bersama teman-teman, saya
menatap langit malam. Pelajaran di sekolah tentang tata surya dan benda langit
terasa lebih menarik saat melihat langit. Apa yang diajarkan ada di atas.
Sabtu di SMA-pun lebih
beragam. Siang, jadwal latihan band rutin adalah sesuatu yang dinantikan oleh
saya. Malamnya, kumpul bersama teman jadi agenda tidak terelakan. Meski
kegiatannya hanya ngobrol, gitaran, dan maen kartu, tapi semua itu terasa seru.
Dan langit punya cerita beda. Karena di masa ini, saya jadi sering menatap
langit. Kenyataan yang sering saya lihat adalah adanya benda langit yang
bergerak. Bergerak, kemudian memudar lalu menghilang. Mungkin itu asteroid atau
meteor. Hal itu selalu menarik untuk dilihat. Bahkan sering saya langsung
memberitahukan kepada orang di sektar untuk melihat ke atas. Lambat laun, saya
mendapat info kalau benda langit itu bisa jadi adalah panah api yang dilesakkan
malaikat kepada iblis yang ingin mencuri dengar rahasia langit. Wallahualam.
Satu lagi, saya dan
teman-teman saya sering tidur di beranda lantai 2 di rumah salah satu dari
kami. Tidur beratapkan langit. Terasa sangat menikmati momen itu. Apalagi saat
menjelang tidur, di mana keadaan malam sangat sunyi, langit seolah mendengarkan
curhatan kami tentang masa depan yang akan kami hadapi dan jalani. Saat fajar
datang, kami terbangun dan menikmati kopi yang sudah dingin sambil kembali
melihat langit yang menyambut pagi.
Dan hari ini (Sabtu, 7 Juni
2014), sepulang dari tempat resepsi pernikahan seorang teman, saya kembali
melihat langit hari Sabtu. Langitnya berasa ramah, dengan pendaran cahaya
matahari jingga yang merona. Hembusan anginnya bersahaja, dan banyak layang-layang
yang beterbangan. Terasa bebas,. Damai.
Sabtu. Iya,Sabtu.
Sabtu, hari yang ajaib. Hari
paling menarik. Langitpun tahu. Terima kasih Tuhan. Bantu kami untuk menjaga
kedamaian ini tetap ada.
Rumah, 8 Juni 2014 jam 02.14 WIB