-->

Minggu, 08 Juni 2014

Indahnya Hari Sabtu




HARI SABTU

Melihat ke kalender, ada dua hal penting yang biasa dilirik pertama kali, yaitu hari dan tanggal. Ketika tertuju kepada tanggal, kita akan melihat angka. Dan tanggal tersebut selalu berhubungan dengan hari. Ada tujuh hari dalam seminggu. Salah satunya hari sabtu.

Di antara semua hari yang ada, hari Sabtu adalah hari yang menarik untuk disimak. Bukan karena ia berdekatan dengan hari Minggu, melainkan karena hari Sabtu memiliki cirri khasnya sendiri. Sebuah atmosfir kecerian, kehampaan, dan kelegaan ada di hari Sabtu. Terlepas dari beberapa hal yang bisa mengubah keiistimewaan hari Sabtu itu sendiri, hari Sabtu punya keistimewaan tersendiri.

Untuk pekerja yang memiliki jadwal rutin (8-5, Senin-Jumat), hari Sabtu adalah hari bebas (kalau tidak ada jadwal lembur). Selain karena letaknya yang paling akhir dari kegiatan, ia juga berdekatan dengan hari libur seummat; hari Minggu. Tentunya hal ini jadi sebuah hari yang menyenangkan. Akhir pekan. Begitu orang-orang menyebutnya.

Kegiatan yang biasanya dilakukan di hari Sabtu sangat beragam. Mereka yang memiliki rencana dan menjalankan rencananya di hari Sabtu sudah tertolong dengan rencananya itu. Bisa dengan jalan-jalan, kumpul, reuni, hiking, dan lain-lain. Atau ada juga yang memanfaatkan hari Sabtu untuk pulang ke rumah orangtuanya. Untuk yang tidak punya kegiatan ataupun rencana, bermalas-malasan di rumah. kosan sudah cukup untuk melewati masa-masa akhir pekan. Apapun itu, banyak cara untuk melewati hari Sabtu bagi pekerja kantoran.

Untuk kaum pelajar, hari Sabtu biasanya merupakan hari merdeka. Rencana dadakan bareng teman jauh lebih seru dan menantang ketimbang rencana rapih yang tertata apik. Entahah, ini menurut saya. Para pelajar SD menyukai hari Sabtu karena waktunya yang lebih pendek, serta kegiatan yang tidak menguras otak seperti hari biasanya. Pramuka, latihan upacara, atau olahraga pagi merupakan aktivitas favorit mereka di hari Sabtu. Belum lagi aneka kegiatan ekskul seperti marawis, drumband, kebudayaan dll menjadikan mereka selalu menantikan hari Sabtu di setiap minggunya.

Sama seperti pelajar SD, pelajar SMP maupun SMA tidak jauh beda. Hanya saja, kegiatannya yang jauh lebih beragam. Seperti misalnya, main band. Atau jadwal wakuncar (waktu kunjung pacar), atau main ke rumah salh satu dari mereka. Ada juga yang menantikan hari Sabtu untuk melakukan aktivitas kurang bagus; tawuran. Kembali, hari Sabtu merupaka hari yang dinantikan.

Sekarang, gambaran umum. Cobalah rasakan perbedaan antara hari Sabtu dan hari lainnya. Langit adalah jawabannya. Iya, langit. Langit sore hari Sabtu terasa lebih bersahabat, terlebih jika langit tidak hujan ataupun mendung. Atmosfir kelegaan dan kehampaan serta pandangan yang mengarah ke langit menjadi satu kesatuan yang sulit terejawantahkan.

Pembaca, biar saya ceritakan sedikit kisah saya. Kisah tentang hari Sabtu.
Dulu, waktu saya masih kecil, bermain layangan ataupun bermain bola terasa menyenangan. Di hari Sabtu-lah semua kesenangan iu jauh lebih terassa. Dan saat melihat ke langit, saya selalu berpikir kenapa ada awan yang selalu mengikuti ke mana saya berjalan. Pertanyaan yang tanpa sadar membuat saya lebih sering menatap langit di kemudian hari.

Di SMP, kesenangan itu masih berlanjut. Pertanyaan seputar awan sudah saya lupakan. Kegiatan yang menarik saat SMP adalah nginep. Saya bisa menghabiskan banyak waktu di rumah teman saya seharian bahkan sampai malam. Juga dengan langit. Bersama teman-teman, saya menatap langit malam. Pelajaran di sekolah tentang tata surya dan benda langit terasa lebih menarik saat melihat langit. Apa yang diajarkan ada di atas.

Sabtu di SMA-pun lebih beragam. Siang, jadwal latihan band rutin adalah sesuatu yang dinantikan oleh saya. Malamnya, kumpul bersama teman jadi agenda tidak terelakan. Meski kegiatannya hanya ngobrol, gitaran, dan maen kartu, tapi semua itu terasa seru. Dan langit punya cerita beda. Karena di masa ini, saya jadi sering menatap langit. Kenyataan yang sering saya lihat adalah adanya benda langit yang bergerak. Bergerak, kemudian memudar lalu menghilang. Mungkin itu asteroid atau meteor. Hal itu selalu menarik untuk dilihat. Bahkan sering saya langsung memberitahukan kepada orang di sektar untuk melihat ke atas. Lambat laun, saya mendapat info kalau benda langit itu bisa jadi adalah panah api yang dilesakkan malaikat kepada iblis yang ingin mencuri dengar rahasia langit. Wallahualam.
Satu lagi, saya dan teman-teman saya sering tidur di beranda lantai 2 di rumah salah satu dari kami. Tidur beratapkan langit. Terasa sangat menikmati momen itu. Apalagi saat menjelang tidur, di mana keadaan malam sangat sunyi, langit seolah mendengarkan curhatan kami tentang masa depan yang akan kami hadapi dan jalani. Saat fajar datang, kami terbangun dan menikmati kopi yang sudah dingin sambil kembali melihat langit yang menyambut pagi.

Dan hari ini (Sabtu, 7 Juni 2014), sepulang dari tempat resepsi pernikahan seorang teman, saya kembali melihat langit hari Sabtu. Langitnya berasa ramah, dengan pendaran cahaya matahari jingga yang merona. Hembusan anginnya bersahaja, dan banyak layang-layang yang beterbangan. Terasa bebas,. Damai.

Sabtu. Iya,Sabtu.

Sabtu, hari yang ajaib. Hari paling menarik. Langitpun tahu. Terima kasih Tuhan. Bantu kami untuk menjaga kedamaian ini tetap ada. 

Rumah, 8 Juni 2014 jam 02.14 WIB


NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner