“Kalian senang bertemu aku? Aku juga..”
Itu adalah sebuah pertanyaan sekaligus pernyataan yang
dilontarkan oleh Hyde, 3 tahun lalu. Sebuah pertanyaan yang dijawab kompak oleh
penonton. Bagaimana mungkin kita tidak senang. L’Arc-en-Ciel yang sebelumnya
dianggap hampir mustahil ke Indonesia, kini tengah berdiri di depan mata
melakukan semua hal yang biasa dilihat melalui layar kaca ataupun lembaran
majalah.
Setiap tahunnya, hampir selalu ada memorial nite di social
media maupun Napak Tilas di Lapangan D, venue acara berlangsung. Mengenang
kembali detail peristiwa yang dialami setiap individu, sambil memendam rindu. Saya ingin mengajak pembaca untuk flashback ke 3 tahun lalu.
== Hujan di Anata==
Anata menjadi salah satu lagu paling berkesan saat #LArukuJKT. Bukan hanya
karena lagunya yang low tempo nan megah, tapi adanya fenomena alam yang
menambah kesan romantik saat lagu tersebut dimainkan. Rintik hujan gerimis
turun saat lagu Anata. Yang menarik, rintik hujan tersebut hanya muncul di lagu
Anata. Tak heran jika lagu Anata yang menguras emosi dan air mata ini menjadi
pilihan yang tepat saat masuk menjadi bagian dari film documenter dari
rangkaian WORLD TOUR L’Arc-en-Ciel yang berjudul Over The L’Arc-en-Ciel. Konon
pawang hujan yang disewa untuk antisipasi hujan saat konser memakan biaya
sebesar 4 juta.
== Koor MY HEART DRAWS A DREAM==
Seberapa sering kamu menonton video konser
L’Arc-en-Ciel membawakan lagu MY HEART DRAWS A DREAM? Jika jawabannya lebih
dari 3 kali, pasti kamu sependapat bahwa koor penonton #LArukuJKT adalah yang
paling keren. Bukan melebih-lebihkan, tapi memang kenyataan tidak pernah
berbohong. Di bagian ending, suara penonton terdengar sangat jelas bahkan
melebihi suara Hyde sekalipun yang membuat bulu kuduk merinding saat
mendengarnya. Dan belum pernah ada yang sekeras ini. Maka tak usah bertanya
kenapa saat audio CD edisi Jakarta yang dirilis bersamaan dengan DVD
L’Arc-en-Ciel WORLD TOUR THE FINAL menyertakan lagu MY HEART DRAWS A DREAM.
== Karaoke Massal Di DRIVERS HIGH ==
Sebelum konser, Tetsu menyebut bahwa penonton
Indonesia sangat passionate. Tidak berlebihan memang. Satu bukti lainnya adalah
saat lagu DRIVERS HIGH dibawakan. Lagu yang membakar adrenaline ini terlalu
sayang untuk tidak berbuat apa-apa saat menikmatinya. Setelah Ken melakukan
solo gitar, untuk pertama kalinya Hyde menyerahkan satu verse penuh kepada
penonton untuk dinyanyikan bersama. Ini sesuatu yang amat langka. Apa yang
dikatakan Tetsu ternyata memang bukanlah kebohongan belaka.
== Penonton Kepagian ==
Konser memang baru akan dimulai pukul 8 malam,
sedangkan pintu gerbang akan dibuka untuk umum jam 4 sore. Tapi animo penonton
begitu besar. Seperti yang dilakukan beberapa fans dari Tangerang yang sudah
standby di lokasi acara jam 4 subuh.
== Warna-Warni Penonton ==
Selalu ada sisi menarik dari tiap peristiwa yang
dialami manusia. Sama halnya dengan penonton konser #LArukuJKT. Mereka yang
tidak mendapat tiket ada yang nekad memanjat genset untuk mengintip konser. Ada
pula yang mengintip dari tribun. Lalu ada yang memanjat pagar pembatas untuk
mengupgrade manual dari kelas regular ke kelas festival. Ada lagi kisah
‘penyelundupan’ kamera professional yang lolos dari pemeriksaan karena
dibungkus dengan rapih menjadi tampak seperti gift untuk personil. Yang menarik
lainnya adalah, saat penonton yang ketahuan merekam gambar ditegur oleh
L’ArcRew yang sedang merekam juga. Bagaimana cara mereka menegur si penonton?
Dengan cara memukul halus kepala si perekam dengan bomber (mic dengan tongkat
panjang).
Jika kita menganggap sebuah band adalah sekumpulan
orang yang menjadikan band sebagai keluarga kedua, maka L’Arc-en-Ciel tidak
masuk ke dalamnya. Dari dua sumber yang berbeda, didapat informasi bahwa pada
saat L’Arc-en-Ciel berada di Jakarta, tiap-tiap personilnya memiliki agenda
yang berbeda-beda. Terasa janggal memang. Jika biasanya personil band itu
selalu bersama-sama dalam sebuah acara selama tour, L’Arc-en-Ciel tidak seperti
itu. Bahkan di film documenter Over The L’Arc-en-Ciel, personil mengakui itu.
Mungkin status legenda yang menjadikan mereka seperti itu.
== Sound Yang Nyaman ==
Band yang bagus adalah band yang enak dilihat dan
enak didengar. Crew panggung yang bertanggungjawab untuk masalah sound agar
terdengar enak itu saat #LarukuJKT adalah Yoko dan Seiji Yokose sebagai FOH
Engineer. Kapasitas sound yang disediakan sebanyak 100.000 KW yang dibuka
sedang. Berat rig antar sisi seberat 2.4
ton. Menurut Sound Engineer-nya, untuk konser di Jakarta, sound tidak terlalu
digeber tapi mencari titik ‘nyaman’ saja. Mixer yang dipakai adalah Midas Pro9
yang harga di pasaran berkisar antara 1-2 Milyar, dibuat tanpa blankspot di
setiap posisi audience, dengan berada di angka 110 dB SPL (sound pressure) seperti
yang diinginkan oleh Sound Engineer L’Arc-en-Ciel.
Credit : Google Image, Natalie, Pro Tool.com
Artikel ini juga bisa dibaca di L-Magz edisi 7, 2015.