Sejak awal kariernya, tercatat ada 22 album studio yang sudah dirilis oleh Slank. Hal itu belum ditambah dengan beberapa album the best, album live konser, album mini, maupun album soundtrack. Dari ke-22 album studio tersebut tentu ada hal-hal yang menarik sebagai sebuah ontologi dari pemikiran musisi dalam mengeluarkan ekspresinya yang kadang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Album-album tersebut ada yang berhasil, baik secara komersil maupun penghargaan yang diraih. Namun ada juga album yang terkesan biasa saja malah cenderung dilupakan.
Tulisan ini sengaja dibuat untuk kembali
mengingat album-album bersejarah yag menjadi tonggak dari perjalanan Slank
dalam bermusik. Tentu dengan mengeliminasi dua variabel di atas tentang sukses
secara komersil maupun penghargaan. Album yang masuk ke dalam daftar berikut
tentu masih bisa diperdebatkan isinya. Namun secara pribadi, album-album
berikut amatlah bersejarah bagi perjalanan musik Slank sepanjang 35 tahun
berdiri. Daftar album ini dibuat berdasarkan tahun rilis. Selamat menikmati.
1. Suit Suit.. He he (Gadis Sexy) (1991)
![]() |
Sumber : Wikipedia |
Andai saja debut album Slank ini album yang
biasa-biasa saja, rasanya sulit bagi Slank untuk menjadi sebesar sekarang. Untungnya,
album Suit-Suit.... He He (Gadis Sexy) ini merupakan album yang bagus. Ukurannya
adalah pada saat itu konon industri
musik Indonesia didominasi oleh lagu-lagu Malaysia. Musik Slank, hadir ke
permukaan dengan membawa nuansa baru. Rock ‘n roll blues. Menurut Bimbim,
ketika itu Slank membuat demo album mengikuti industri musik yang ada. Sampai
akhirnya Slank membuat lagu yang sesuai dengan hati.
![]() |
Slank formasi 13. Sumber : Kaskus.co.id |
Konsep Bimbim ini sempat membuat
ragu Pay, gitaris Slank saat itu. Namun Bimbim dan salah seorang managemen
Slank waktu itu meyakinkan Pay bahwa inilah konsep album Slank. Konsep yang ada
semangat anak muda. Bimbim mengakui bahwa album debut ini mendapat inspirasi
dari album Mata Dewa milik Iwan Fals. Begitu fenomenalnya album ini, banyak
musisi tanah air yang memiliki kenangan dengan album ini, misalnya Eross
(Sheila on 7) yang membeli kaset ini dengan diantar kakeknya ketika Eross masih
kelas 4 SD. Album ini kemudian mendapatkan penghargaan dari BASF Award sebagai
Best Rock Album.
2. Lagi Sedih (1996)
![]() |
Sumbe : kasetlalu.com |
Album bersejarah berikutnya adalah album Lagi
Sedih yang muncul pada tahun 1996. Alasannya adalah karena album ini ada ketika
Slank baru saja dihajar masalah besar yaitu perginya tiga personil Slank yakni
Bongki, Indra dan Pay. Praktis hanya tersisa Kaka dan Bimbim di Slank. Namun
dengan dua personil itu Slank masih bisa mengeluarkan album ini. Ide memang
harus dituangkan dan semua yang ada di Lagi Sedih adalah hasilnya. Pemilihan
judul Lagi Sedih pun seakan bisa kita simpulkan sendiri bagaimana perasaan
Slank ketika itu. Album ini bisa rampung berkat bantuan Ivan di posisi bass dan
additional player Reynold untuk mengisi posisi gitar.
![]() |
Slank masa transisi. Sumber asli : Koran2an Slank |
Lagu-lagu yang menjadi populer dari album ini adalah Tong
Kosong yang masih sering dibawakan, Foto Dalam Dompet, dan Koepoe-Koepoe
Liarkoe. Bimbim pernah berkata bahwa perjalanan terberat Slank ada pada saat
album Lagi Sedih. Mental mereka sangat down dan sempat ada niatan untuk bubar.
3. Tujuh (1997)
![]() |
Sumber : itunes.apple.com |
Berawal dari jamming untuk membantu
menyelesaikan sisa tour album Lagi Sedih karena Reynold memutuskan meninggalkan
Slank, Abdee dan Ridho akhirnya dipakai jasanya untuk mengisi posisi gitar di
album ketujuh Slank yang diberi judul Tujuh. Inilah album pertama Slank dengan
formasi baru yang bertahan sampai saat ini.
![]() |
Slank formasi tersolid. Sumber : bisniswisata.com |
Album ini bagus secara komersil,
maupun secara prestasi. Terjual lebih dari satu juta kopi dalam seminggu dan
mendapatkan tiga penghargaan bergengsi dari AMI Awards sebagai Album Rock
Terbaik, Lagu Rock Terbaik (Balikin), dan Group Rock Terbaik. Tiga kemenangan sekaligus itu merupakan sebuah
prestasi yang sulit diulang kembali bahkan sampai sekarang.
4. 999 + 09 (1999)
![]() |
Versi abu-abu. Sumber : elevenia.com |
![]() |
Versi biru. Sumber : bukalapak.com |
Album ini menjadi bersejarah karena inilah
satu-satunya album Slank dengan format double album. Total terdapat 27 lagu yang
terbagi dalam dua album. Satu dengan cover abu-abu, dan satu lagi dengan cover
berwarna biru. Proses rekamannya pun dilakukan di Labuan. Yang menarik adalah
tidak ada lirik lagu di dalam cover tersebut. Hanya ada kode-kode yang bisa
dipecahkan melalui kamus yang terdapat di kedua album. Konon karena banyaknya
lagu-lagu di album ini, Slank membuat semacam jajak pendapat kepada Slankers
sebagai bahan masukan untuk dibuatkan video musiknya. Maka dipilihlah Orkes
Sakit Hati yang ada di album abu-abu dan Bintang Kesiangan yang ada di album
biru yang dibuatkan video musiknya. Oh iya, perihal album 999 ini pernah dibuat
bocorannya di album sebelumnya (Mata Hati Reformasi, 1998). Dalam booklet album
tersebut terdapat sebuah lirik lagu Ngangkang yang ditulis pada kemasan obat
batuk yang diminum Kaka.
5. Slow But Sure (2007)
![]() |
Sumber : slank.com |
Yang membuat album ini perlu dicatat dalam
sejarah Slank adalah karena ini adalah album akustik Slank yang pernah dibuat.
Permintaan akan adanya album akustik ini sama besarnya dengan harapan adanya
album religi yang dibuat oleh Slank. Permintaan album religi dikarenakan pada
era itu banyak group musik yang mengeluarkan album religi (dan sukses). Namun
Bimbim tentu punya pendapat lain tentang kenapa Slank tidak mengeluarkan album
religi. Maka yang bisa terwujud adalah album akustik. Di album ini, segala
bunyi-bunyian berasal dari alat musik akustik, terutama gitar. Lagu andalan di
album ini adalah Slalu Begitu dan Cinta?. Namun meski ini adalah album akustik,
pada kenyataannya Slank sering membawakan lagu-lagu ini di atas panggung dengan
instrumen elektrik.
6. Anthem For The Broken Hearted (2008)
![]() |
Cover album versi International. Sumber : Wikipedia |
Istilah Go International adalah istilah yang
diimpikan oleh hampir semua musisi. Tahun 2008, langkah Slank untuk Go
International sudah dilakukan dengan rilisnya album Anthem For The Broken
Hearted. Inilah album internasional pertama Slank. Ukurannya adalah album ini
menggunakan bahasa internasional (Inggris), diproduksi dan direkam di luar
negeri (Amerika), dan didistribusikan di Amerika. Untuk memperkuat langkah itu,
Slank bahkan melakukan tour dari satu tempat ke tempat lain di Amerika. Ada 5
lagu lama yang digubah ke bahasa Inggris dan ditambah 5 lagu baru. Perjuangan
Slank untuk membuat album ini tidaklah mudah karena harus menguras dana yang
besar. Maka Slank untuk pertama kalinya menyepakati untuk menjadi bintang iklan
beberapa produk sekaligus seperti obat masuk angin (Bintangin) dan kopi Tora
Bika dengan menciptakan jingle khusus. Untuk pendistribusian, album ini
dibedakan dengan warna logo Slank pada cover booklet dn CD. Jika versi
internasionalnya berwarna merah, di Indonesia berwarna biru. Susunan lagunya
juga mengalami perbedaan. Selain dua negara tersebut, album ini juga rilis di
Malaysia yang logonya berwarna hijau. Ada 6 tambahan lagu untuk edisi Malaysia.
7. Palalopeyank (2017)
Album Slank ini rilis pada saat usia
Slank telah mencapai 33 tahun. Namun semakin tuanya usia band ternyata tidak
membuat Slank melempem. Buktinya adalah album Palalopeyank yang bisa dibilang
album paling hard rock yang pernah dibuat Slank. Namun yang membuat kenapa
album ini masuk dalam daftar adalah album ini dibuat tanpa personil lengkap.
Gitaris Abdee yang terganggu kesehatannya dan sering absen di konser-konser
Slank tidak membuat personil yang lain berhenti berkreatifitas. Pada cover
belakang album ini ditulis bahwa album ke-22 ini didedikasikan untuk Abdee. Kaka
berkata bahwa album ini sengaja dibuat untuk memanas-manasi band-band lain
supaya membuat album rock lagi.
Review album Pallopeyank bisa dibaca di http://www.duniarenji.com/2017/02/review-palalopeyank-album-slank-tanpa.html
***
Itulah album-album yang bersejarah yang
menandai karir bermusik Slank sepanjang 35 tahun berdiri. Rasanya, ada yang
lebih pantas untuk menulis artikel di atas. Namun setidaknya bagi saya pribadi,
tiap album memiliki cerita dan ciri khas tersendiri. Dan daftar di atas adalah
yang paling berkesan buat saya, dan saya harap pembaca juga setuju dengan
penilaian saya.
Tentu, masih banyak album Slank lain yang juga
cukup kuat untuk masuk ke dalam daftar di atas. Misalnya album The Big Hip (2008),
yang merupakan album kolaborasi antara Slank dengan The Big Hip, band dari
Jepang. Atau album Road To Peace (2004) yang merupakan album live pertama di
dunia yang direkam di atas panggung. Album-album tersebut layak masuk daftar
namun karena pertimbangan lain maka album itupun harus tersingkirkan.
Kita berharap agar Slank terus bisa berkreasi
membuat album-album yang bagus. Bisa terus kritis dan membuat lagu-lagu
romantis. Sehingga sejarah akan terus mencatat kebesaran Slank sebagai salah
satu band rock legendaris terbesar yang pernah ada di Indonesia. Dan kita juga
berharap agar Slank semakin berkibar di luar negeri. Bukan benderanya,
melainkan karyanya.
SLANK NGGAK ADA MATINYA...!!!
![]() |
Sumber : kapanlagi.com |