Badai kematian tokoh di tahun 2020 kembali bertambah dengan
kabar meninggalnya gitaris Eddie Van Halen yang merupakan gitaris sekaligus
leader dari group rock Van Halen pada 6 Oktober 2020 waktu setempat. Kabar ini
pertama kali diketahui setelah Wolf Van Halen, anak Eddie Van Halen yang memberitakan
kabar kematian tersebut melalui Instagram disertai foto sang ayah. Eddie
meninggal dalam usia 65 tahun karena penyakit kanker yang dideritanya. Kematian
Eddie sontak membuat pecinta musik rock maupun para gitaris merasa kehilangan.
Hal ini amat wajar karena sebagai
gitaris Eddie Van Halen memiliki banyak aspek untuk dikenang dan dikagumi. Dia
hebat, menghibur, inspirasional, revolusioner, sekaligus ikonik. Perpaduan
paket inilah yang kemudian menyandingkan namanya sebagai salah satu gitaris hebat
yang pernah ada. Bersama band-nya, mereka bahkan diinduksi masuk ke dalam Rock
n Roll Hall of Fame pada 2007. Rock n Roll Hall of Fame adalah ajang penghargaan
tertinggi yang diberikan kepada musisi, produser, band, atau hal lainnya yang
berkaitan dengan musik.
Sosok Eddie Van Halen juga begitu
menginspirasi. Beberapa nama dari tanah air seperti Eet Sjahranie (Edane), Ridho Hafiedz (Slank), maupun Edwin Marshall (Cokelat) mengaku menyukai permainan Eddie Van Halen.
Faktor lain yang membuat Eddie menjadi begitu popular di kalangan gitaris
maupun pencinta group music rock adalah tehnik yang dimainkannya dan gitarnya.
Two Handed Tapping
Pada zamannya permainan gitar
sangat terbatas. Mentok ada pada tehnik bending. Namun suatu ketika Eddie Van
Halen mempopulerkan tehnik two handed tapping yang menjadi revolusi permainan
gitar rock. Penemu tehnik ini masih diperdebatkan namun Eddie lah yang berhasil
mempopulerkannya dengan menampilkannya di depan umum. Konon pada saat awal-awal
membawakannya Eddie sering membelakangi penonton agar triknya tidak diketahui
orang. Sebegitu berharganya tehnik tersebut sampai Eddie menyembunyikannya.
Setelah itu banyak gitaris yang menggunakan tehnik tapping dan tehnik ini
seakan menjadi tehnik wajib para gitaris.
Gitar Frankenstrat
Gitar frankenstrat atau dikenal
juga dengan nama frankenstein merupakan gitar yang diciptakan oleh Eddie Van
Halen. Gitar ini mengambil nama dari tokoh fiksi Frankenstein dan
mengaplikasikannya pada gitar stratocaster. Gitar eksplorasi ini menjadi ikon
Eddie Van Halen dan masuk ke dalam daftar gitar legendaris karena tampilannya
yang aneh dan gak umum. Warnanya yang dominan merah, hitam, dan putih, dua pick
yang dibuang, serta strap fin yang juga tidak umum.
Gitar Frankenstrat |
Kematian Eddie Van Halen seketika
menjadi trending di Twitter dan diliput banyak media. Seperti biasa, kematian
tokoh terkenal selalu meninggalkan rasa berkabung bagi yang terikat olehnya. Baik
melalui karyanya, baik melalui figurnya. Kematian Eddie tidaklah sia-sia karena
dia mewarisi banyak hal dan menginspirasi gitaris lain. Dimebag Darrell
(gitaris Pantera dan Damageplan) pernah berucap, “Jika besok kiamat, saya siap
mati dalam damai”. Kalimat itu terucap setelah Dimebag bertemu Eddie Van Halen
yang merupakan idolanya.
Rest in pride, Eddie. Thank you
for your legacy.