-->

Selasa, 29 Juni 2021

Jelajah Kuliner Enak di Tangerang



Bingung yah nyari tempat makan enak di Tangerang? Mungkin tulisan ini bisa jadi referensi buat nyari kuliner enak di Tangerang. Tenang, yang gue ceritain ini adalah kuliner murah di Tangerang tapi rasanya gak murahan. Kita simak yah.


***


Jumat 25 Juni 2021 kemarin gue dan Randy memutuskan untuk cari kuliner enak di Tangerang. Harusnya kami pergi hari Rabu tapi karena cuaca hujan jadi digeser ke Jumat. Tujuan gue adalah Mie Ayam 59 yang ada di Kompleks Pengayoman. Tepatnya di Jl Perdata Raya Blok B2 no 3. IG @mieayam59.


Mie Ayam 59.

Awal gue tau tempat ini karena ada tweet yang bahas tempat ini. Dia bilang mie ayamnya enak. Gue liat review di Google memang ada di rating yang bagus. Cocok. Berangkatlah gue ke sana setelah mengajak Randy.


Kesan pertama begitu gue datang adalah, oh agak sepi. Hanya ada sekitar 4 meja yang terisi dari kapasitas yang mungkin bisa 20 orang. Dari review Google gue dikasih tau kalau siang sering ramai dan penuh sehingga harus menunggu pengunjung selesai barulah kita diperbolehkan masuk. Tempatnya memang terbatas karena berada di dalam sebuah rumah. 


Tampak depan



Gue dan Randy memesan Mie Ayam Baso. Tadinya mau mie ayam pangsit rebus tapi ternyata sudah habis. Minumnya es teh tawar dan es teh manis. Gue request supaya gak pakai daun bawang. 


Baik gue maupun Randy gak pesen ceker karena kami gak begitu suka ceker. Padahal dihidangkan dengan ceker merupakan saran dari banyak orang. Dikatakan pula kalau sore stok cekernya sering sudah habis karena dibeli oleh pembeli di siang hari.


Pesanan datang sekitar 10 menit kemudian. Gue duduk di lorong panjang nan sempit yang masih bau cat. Bersyukur karena masih bisa nyium bau karena kalau gak bisa nyium aroma itu maka gue harus PCR. Hahaha.  


Lorong yang masih bau cat


Gue cukup kaget karena mie datang berbeda dengan yang gue liat di review. Memang, gue request untuk gak pake daun bawang. Tapi kok gak ada potongan rawitnya ya? Apakah harus request di awal? Atau lagi kosong? Kalau liat di review banyak yang posting foto mienya pakai potongan rawit. 


Terlihat polos ya. Daun sawi ada di bawah mie. 


Ini yang gue liat. Mungkin karena gue gak request buat minta rawit ya. 
Foto oleh Yufan Amri



Mienya enak. Teksturnya pas. Ayamnya enak dan banyak. Ayamnya agak putih. Bukan cokelat kecap kayak di tukang mie ayam kebanyakan. Cuma memang rasa minyak dari mie ayamnya itu gue belum nemu sesuatu yang istimewa. Kaldunya juga biasa aja. Begitu juga baksonya. Gue menilai rasa baksonya biasa aja. Gak terasa daging sapinya. 


Total belanjaan kami sebesar Rp. 47.000. Kemungkinan gue akan ke sini lagi untuk pesen yang istimewa. Alias pakai ceker dan minta potongan rawit. Atau juga pesennya di siang hari. Jadi kalau ditanya bakal datang lagi gak? Jawabannya iya. Apakah gue merekomendasikan tempat ini? Jawabannya juga iya.


Sambil merokok dan ngobrol tepat di depan Mie Ayam 59, Randy ngajak ke BSD setelah gue cerita sebelumnya tentang sate taichan enak di Tangerang. Kami berangkat ke sana. Dari Pengayoman ke BSD. Bahkan gue sempet ngajak sekalian aja makan burger dan merekomendasikan satu tempat yang juga gak jauh. Randy bersemangat dan segera meluncur ke sana.


Burger Blenger


Tempat burger enak murah di BSD Tangerang yang gue maksud adalah Burger Blenger. Hehe. Udah pernah denger kan? Tempat itu yang kami kunjungi terlebih dahulu sebelum lanjut ke sate taichan. 


Lokasi Burger Blenger ada di perempatan jalan Anggrek Loka BSD. Berada tepat di pojok komplek pertokoan Versailles Blok FA/1 sektor 1.6. Tempatnya selalu ramai dan selalu antri. Benar aja. Pas kami ke sana memang ada antrian. Untungnya pas giliran gue proses transaksi lumayan cepat. Gue pesan, bayar, dan saat itu juga langsung dikasih. Pesenan gue dan Randy sama. Cheese burger. Itu lho makanan kesukaan Tony Stark. Yah meskipun bukan cheese burger dari Burger Blenger. Harganya Rp. 20.000. 


Setiap ke sini atau lewat sini pasti lagi banyak antrian



Cheese burger.


Sate Taichan Satu Sate Tujuh Tusuk

Kami bergegas ke sate taichan enak di BSD sesuai tujuan. Kuliner enak dan murah di BSD yang pernah gue temuin. Nama tempatnya Sate Taichan Satu Sate Tujuh Tusuk. Lokasinya di Ruko Griyaloka Blok RC 3 no 8 sektor 1.2. Tempat makan sate ini konon punyanya Sansan dari group Pee Wee Gaskins. Pas gue cerita tempat ini ke si Randy gue nyebutnya kalau ini tempat milik mantannya Jodi, teman kami.


Entah kenapa bagian dalemnya kayak gak bisa gitu. Mungkin kemaleman datangnya atau emang pembatasan sosial


Menu yang kami pesan adalah sate kulit dan sate ayam. Masing-masing 10 tusuk. Kami makan di situ. Air minum beli di Indomaret sebelah. Persiapan kalau kepedesan. Pas nunggu makanan ini si Randy mulai makan burger yang tadi dipesan. 


Pesan dan bayar dilakukan di depan. Kita juga bisa liat proses masaknya. Oh, full nusic juga. 


Dia lumayan kesusahan makannya karena burger blenger emang gede banget. Rasanya standar. Paduan bun, patty, timun, tomat, dan mayonaise serta keju itu agak susah dimakannya. Sampai-sampai mayonaise nya bikin kotor tangan. 


Rasanya biasa aja sih menurut gue. Tapi dia juicy. Khas burger blenger . Rasa yang gak berubah sejak terakhir gue makan menu itu. Selesai makan burger itu Randy bilang kenyang. Sementara burger yang gue baru gue makan pas di rumah karena masih kenyang.


Sate datang dan wow enaaaak. Disajikan dalam alas dari bambu/rotan yang dilapisi oleh kertas nasi. Sate dihidangkan dengan sambal, topping bawang goreng, taburan garam, dan sepotong jeruk nipis. 


Kiri sate ayam, kanan sate kulit 



Rasanya beneran seger. Bawangnya juga bikin rasa ayam dan kulit makin terasa nikmat. Gue gak begitu suka sambal tapi khusus untuk sate ini emang harus banget pakai sambelnya. 


Gak kerasa 10 tusuk itu berakhir cepat. Ada kelegaan dan kepedesan di akhirnya tapi puas. Harusnya sih pesen masing-masing 10 tusuk yah biar makin puas. Satenya bikin nagih dan gak mau berhenti makan. Selain dua menu itu gue gak pernah pesen yang lain jadi gak bisa ngerekomendasiin menu lain.


Total harga yang dibayar sebesar Rp. 57.000 yang dibagi dua. Abis dari situ kami pulang dengan rasa puas dan berjanji untuk coba cicip kuliner lain di Tangerang. Karena gue yakin masih banyak tempat aneka kuliner yang bisa dijelajahi.





NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner