-->

Sabtu, 16 Februari 2019

Review Konser 35 Tahun Slank




Panggung yang megah, tata cahaya lampu yang mengguggah, dan nyanyian seisi stadion seakan menjadi highlight pagelaran konser ulang tahun Slank ke 35 bertajuk Indonesia Now yang diadakan pada hari Minggu, 23 Desember 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. 



Meski pada tiket pertunjukkan dikatakan waktu acara pukul 19.00, namun pada kenyataannya konser baru dimulai pukul 20.30. Bisa jadi hal itu dikarenakan demi menyesuaikan dengan tayangan di NET TV. Pengumuman bahwa konser akan ditayangkan secara live terasa mendadak. Mungkin sengaja demi memenuhi target penjualan tiket. Namun yang pasti baik menonton langsung maupun melalui layar kaca, kesan megah tidak bisa dielakkan. 

Poster promo

Panggung dan Layar

Awalnya saya sedikit ragu dengan konsep panggungnya. Apalagi sebulan sebelumnya saya baru saja menyaksikan konser Guns n Roses di tempat yang sama. Masalah layar LED yang terlalu kecil menurut kami (saya pergi menonton bersama rekan saya, Dennis) menjadi persoalan yang dibahas. Posisi saya dari Tribune atas sehingga memiliki keuntungan untuk melihat lebih luas ke arah manapun,kecuali tribune di bawah saya. 


Duh bengeut...

Panggung terdiri dari dua bagian dengan sistem bertingkat. Terdapat tangga semi melingkar di sisi panggung atas yang terhubung dengan panggung bawah. Keduanya sama-sama dipakai namun yang lebih sering dipakai adalah yang di bawah. 

Pada bagian atas panggung terdapat sayap membentang yang agak menurun ke bawah. Di tengahnya terdapat layar LED besar berbentuk lingkaran. Selain pada tengah sayap, layar LED berbentuk bulat tersebar di antara sayap panggung. Dua berada di kanan dan dua berada di kiri. Sehingga total terdapat 5 layar LED bulat dan 3 layar LED datar.


Sayap masih tertutup

Ketika sayap terbentang


Banyaknya LED sangat membantu untuk orang-orang yang berada jauh dari panggung. Apalagi pada empat layar yang berada di sayap, masing-masing layar menampilkan aksi masing-masing personil. Walaupun harus diakui saat itu belum sempurna karena seringkali juru kamera tidak dapat mengambil secara tepat ke arah personil. Dugaan saya saat itu ada dua. Mungkin karena aktivitas personil yang sering mobile (terutama vokalis), jadi juru kamera kesulitan untuk mengikuti pergerakannya. Atau teori kedua, juru kamera masih anak magang. 

Setlist Lagu

Slank memulai konser dengan tiga lagu ballad yang di-medley. Tiga lagu itu adalah Cinta Kita (album OST Get Married 2), Menyakitimu (album Jurustandur No 18), dan Anyer 10 Maret (album Tiga/Piss). Ketiganya dibawakan hanya dengan iringan piano yang menambah kesan manis pada lagunya. Seisi stadion langsung ikut bernyanyi. Suara Kaka mengadu sama hebat dengan suara penonton. Aransemen yang minimalis membuat suasana begitu terasa lebih personal bagi siapapun yang ikut bernyanyi saat itu, termasuk saya. 

Ada total lebih dari 30 lagu yang dibawakan. Baik yang dibawakan sendiri maupun yang dibawakan duet dengan bintang tamu. Ada yang dibawakan secara full, ada juga yang dibawakan dengan cara medley seperti tiga lagu pembuka dan beberapa lagu setelahnya. Konsep apapun yang dibawakan tidak membuat penonton berhenti bernyanyi bersama. Kecuali di 2 lagu yang memang tidak tahu. Lagu itu berjudul Indonesia Now dan O Reny. 

Indonesia Now merupakan lagu baru sekaligus judul yang dipakai dalam perhelatan konser ini. Bimbim sempat bercerita tentang  lagu ini. Menurutnya lagu ini ada kaitannya dengan millenials, sosial media, dan ekonomi ber-platform digital. Artinya lagu ini sangat menggambarkan apa yang ada di hadapan sekaligus menaruh harapan besar pada Indonesia di masa mendatang.

Aksi Kaka

Lagu lainnya yang dimaksud adalah O Reny. Lagu ini pernah muncul sekilas di film biopik Slank Nggak Ada Matinya (tahun 2013). Lagu ini tidak pernah masuk ke album manapun. Tidak pernah dirilis. Dan hanya pada malam itulah lagu ini dibawakan oleh Bimbim. Posisi drum diambil alih oleh bintang tamu. Opini pribadi saya, lagunya lebih enak dalam versi film dibanding versi band. Dalam versi band,yang menarik adalah intronya. Pas bagian ‘oo.oo .oo.oo’. 

Hadirnya Abdee di  9 lagu terakhir membuat penonton semakin bergairah. Kehadiran Slank dalam formasi lengkap menjadi sangat berbeda dibanding formasi dengan 4 orang sekalipun hebatnya Ridho dalam mengisi kekosongan atas ketiadaan Abdee. Malam itu kelima personil pulang dengan memainkan lagu NgeSlank Rame-Rame diiringi banyaknya kembang api yang menambah semarak konser kedua Slank di GBK. Malam itu, siapapun pulang dalam keadaan terpuaskan. Semoga. 

Berikut adalah setlist lagu yang dibawakan selama konser :

Piano
1. Cinta Kita
2. Menyakitimu
3. Anyer, 10 Maret

Video Jokowi
Kaka MC tentang musibah

4. Solidaritas
5. Mars Slankers
6. Garuda Pancasila

Kaka MC tentang selamat datang di 35 tahun Slank
7. Mawar Merah
8. Gara-Gara Kamu
9. I Miss U But I Hate U
10. Kirim Aku Bunga
11. Ngerock

Ivan MC tentang berbaik hati kepada sesama
12. Gemerlap Kota
13. Jinna (Belasan Dalam Pelarian)
14. O Reny
15. Virus
16. Seperti Para Koruptor
17. Orang Merdeka
18. Pulau Biru

Bunda Naik, baca pesan untuk Slank
19. #1

20. Terbunuh Sepi with Eva Celia
21. Pandangan Pertama with Marion Jola
22. Orkes Sakit Hati
23. Sosial Betawi Yoi

Ridho Solo Gitar

24. Terlalu Manis

Abdee gabung
25. Indonesia Now
26. Bang Bang Tut
27. Makan Nggak Makan Asal Kumpul
28. Balikin feat Auriele
29. Maafkan
30. Ku Tak Bisa
31. Palalopeyank
32. Kamu Harus Pulang
33. NgeSlank Rame-Rame

Sound

Ada perbedaan besar antara apa yang saya saksikan dari tribune dengan apa yang saya lihat dan dengar melalui tayangan video. Di tempat saya menonton, sound terdengar tidak stabil. Kadang besar, kadang kecil. Lalu mendadak stabil.Suara satu dan lain tidak seimbang. Baik secara porsi pemain maupun pembagian kanan-kiri. Hal ini berlangsung beberapa kali. Saya mengira faktor angina, atau bisa jadi memang ada gangguan teknis, seperti yang pernah dialami oleh Slank ketika konser Slank in Love di televisi. 

Tapi, sehari setelah konser saya melihat dari tayangan di YouTube. Kebanyakan hasilnya kurang bagus. Baik secara visual maupun audio. Namun ada satu akun yang sangat bagus. Sound-nya cukup bagus. Begitu juga dengan yang saya lihat dari NET. Suaranya bagus. Standar tayangan televisi.

Diisi Momen Personal

Masing-masing personil  memiliki kesempatan untuk membagikan porsinya. Ridho bermain solo gitar dengan memasukkan jingle langganan suporter sepakbola. Sementara Ivan bercerita (atau lebih tepatnya ceramah) tentang kelaparan dan dikaitkan dengan sala satu surat Al-Baqarah. Namun ternyata ucapan itu merupakan narasi sebelum Slank menyanyikan lagu Gemerlap Kota. 

Saat Ridho bermain dengan mainannya


Momen Bimbim adalah dengan membawakan lagu O Reny dengan formasi full band. Sedangkan Bunda yang hadir sesaat sebelum lagu #1 membacakan narasi berisi wejangan, nasihat, dan doa untuk Slank dan Slankers. 
Slankers datang dari berbagai macam daerah

Kesimpulan

Konser 35 tahun merupakan konser yang megah dengan memperlihatkan keindahan visual. Dari konser Slank ini saya sepakat bahwa sebenarnya Indonesia sudah bisa memproduksi sebuah pertunjukan yang bagus. Menjadi sempurna mungkin masih jauh.Tapi menjadikan pertunjukan menjadi sesuatu yang dapat dikenang lama bukanlah sesuatu yang sangat mustahil. Terlebih, sejarah baru mencatat hanya ada 2 nama group musik Indonesia yang bisa melakukan konser tunggal di GBK. Dua band itu adalah Slank dan super group Kantata Takwa. Slank boleh berbangga karena mereka sudah melakukannya sebanyak 2 kali. Suatu prestasi yang akan sulit diikuti oleh musisi lainnya. 

Selamat ulang tahun untuk Slank. Semoga kalian bisa terus berkarya dan sehat selalu agar karya-karya yang bagus bisa terus tercipta. Saya Slankers, dan  saya bangga. 



NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner