-->

Sabtu, 30 Desember 2017

Hidup Gue di 2017




Saat menulis ini, gue sempet berhenti beberapa kali. Bukan karena masalah teknis. Tapi karena gue butuh keyakinan apakah benar kalau tahun 2017 akan segera berakhir? Kok rasanya cepet bener. Baru aja kemarin eh sekarang udah di akhir tahun lagi aja. Serius. Waktu terasa cepat kalau kita  menikmatinya. Katanya sih gitu. Percaya gak percaya, tapi memang banyak hal yang terjadi sama hidup gue di sepanjang tahun 2017. Rasanya wajar aja kalau akhirnya gue ceritain di satu tulisan bertema kaleidoskop.  Apalagi ada banyak momen hidup bagus yang terjadi sepanjang tahun. Ada yang mengesankan. Ada yang menyedihkan. Ada juga yang berjalan semestinya menuju ketiadaan.  Alias lupa. Mumpung masih inget, gue mau ceritain semua yang gue inget.

**
CIELERS

Tahun 2017 merupakan tahun yang cukup mengesankan buat komunitas L’Arc-en-Ciel Indonesia (selanjutnya akan disingkat dengan ‘LI’). Ada enam aktivitas yang melibatkan komunitas. Merupakan aktivitas terbanyak jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bayangin, dalam satu tahun ada 6 aktivitas. Artinya tiap 2 bulan kami ada kegiatan. Serius ini produktif sekali. Apalagi kalau dibandingin sama tahun 2016 yang nyaris tanpa aktivitas. Tahun 2017 diisi sama acara-acara berikut ;

1. Multi event Tribute To Hyde
Tanggal : 29 Januari 2017
Tempat : Mangga Dua Square, Jakarta
Merangkap sebagai MC, cosplay jadi Slash

Foto bersama di akhir acara

Bertepatan dengan ulang tahun Hyde, acara ini digelar karena pada awalnya ada banyak teman-teman yang menginginkan event tribute karena pada beberapa bulan sebelumnya (November) ada EO kecil yang menggelar acara tribute untuk L’Arc-en-Ciel namun dirasa kurang greget.

Gue dan L’Admin lain kerja keras buat wujudin acara ini. Kami mikirin konsep dll. Munculah ide buat bikin Tribute to Hyde. Beberapa malah jadi ide segar. Misalnya ada lomba karaoke Cielers Idol yang meniru konsep Indonesian Idol. Lalu ada Guitar Battle. Gitaris adu hebat dan adu pengetahuan seputar lick, riff, maupun solo lagu. Dan penampilan band yang wajib membawakan lagu-lagu dari band L’Arc-en-Ciel, VAMPS, dan HYDE.

Pas ngerjain event ini gue betul-betul total sampe sering diomelin sama bokap karena balik ke rumah bisa jam 2 pagi. Tapi dari event ini pula gue secara takjub banyaknya sumbangan yang datang dari teman-teman. Gak ngerti deh gue. Mulai dari yang nyumbang CD buat doorprize, nyumbang kue ulang tahun bergambar wajah Hyde, nyumbang duit, nyumbang tenaga, nyumbangin sumber daya, sampai ada yang nyumbang hotel buat kami menginap. Gokil. Sampai saat ini kalau diinget-inget lagi kok amazing banget yah sampai para donator berkumpul buat sesuatu yang memang pantas untuk kita perjuangkan; di-notice L’Arc-en-Ciel supaya mereka tahu kalau fans di Indonesia itu pengen banget L’Arc datang lagi ke Indonesia.

2. Gathering Komunitas with Detik.com
Tanggal : 18 Februari 2017
Tempat : Kuningan City

Dikky lagi perform dan logo LI di layar
Detikcom ngadain acara Ngumbar Komunitas. Acara ngumpul bareng komunitas aktif dan kreatif. Undangan (lebih tepatnya sih ajakan) dari Detikcom datang lewat perantara Adit. Dia Cielers yang (kayaknya) kerja di Detik. Di acara ini kami cuma buka stand kecil dan bawa 2 photobook. Juga ada penampilan dari Dikky yang nyanyi 2 lagu.

Acaranya gak gitu berkesan karena apa yah… Gak ada bintang tamu kali yah? Cuma ada The Rain. Terus emang mall-nya juga kayaknya sepi deh. Padahal itu weekend lho. Gak ngerti deh. Abis maghrib kami izin pulang karena memang udah gak ada apa-apa lagi yang bisa diharapkan. Pengunjung gak ada, makan juga gak dapet. Untungnya gak ada hitam di atas putih jadi kami bisa cabut.

3. Live screening konser L’25th Anniversarry
Tanggal : 9 April 2017
Tempat : Cinema XXI Plaza Senayan

Foto di awal acara
Saat tahu L’Arc-en-Ciel bakal ngadain konser, tentu aja seneng. Tapi saat tau kalau konsernya bakal dibikinin live streaming, itu juga nambah seneng. Buat Cielers yang gak bisa terbang ke Tokyo Dome bisa datang ke Jakarta dan ikut nonton di bioskop. 

Peran komunitas di acara ini cukup besar sih kalau menurut gue. Pertama, LI terima jasa titip tiket khusus Cielers yang berada di luar Jabodetabek. Kedua, LI mencoba meramaikan acara. Jadi penonton gak hanya datang buat nonton tayangan konser. Tapi ada sesuatu yang bisa dibawa pulang selain kenangan. LI bikin stiker yang dibagiin secara gratis. LI juga bikin kaos tematik. LI juga bagi-bagiin lightstick supaya feel nonton di Tokyo Dome makin terasa. Dan LI juga bikin semacam video dan foto-foto di awal acara. Terakhir, LI nyumbang doorprize buat dibagiin ke penonton yang beruntung. Pake duit siapa? Pake duit kas komunitas yang jumlahnya gak seberapa. 

Oh, ada dramanya juga sih. Kepanjangan kalau gue tulis di sini. Ada di tulisan gue yang lain. Ini nih :
4. Patungan kirim kembang buat L’Arc-en-Ciel
Tanggal : April 2017

Kembang patungan LI
Bu Sandy ngasih ide buat kirim kembang ke L’Arc-en-Ciel. Mengirim kembang untuk seniman yang mengadakan sebuah konser merupakan hal yang lazim di Jepang. Biasanya rekan-rekan musisi mengirim juga. Fanbase ataupun perorangan juga bisa kalau mau ngirim.

Ide Bu Sandy itu datang setelah ada yang melakukannya sebelumnya. Ada sekitar 30 orang fans Indonesia yang patungan dan mengirimnya ke L’Arc-en-Ciel. Nama-nama donaturnya ditulis di papan dan diletakkan di bawah kembang.

Kembang pertama
Ide itu gue coba realisasikan dan amazing-nya banyak sumbangan yang datang. Okelah kalau gue kenal sama orangnya. Ini mah banyak yang gue gak kenal. Cuma kenal secara virtual aja. Amazing banget. Fanatisme berlebih akan cinta yang tak pudar terhadap band impian membuat kami bertindak sampai sejauh ini.

Target Rp. 2.500.000 akhirnya tercapai. Sisanya memakai uang kas komunitas.  Kembang dipesan, dan dikirim ke venue. Lalu difoto dan diunggah. Dan sedikit kalau mau bangga, kembang kami berdekatan sama kembangnya GACKT. Gue ngomong ke Nisa (dia yang ngebantu pesenin kembang dllnya. Thank you Nis :* )buat minta abang kembangnya tolong taruh kembang LI berdekatan sama musisi Jepang. Screenshot terlampir. Ternyata cukup menjadi kenyataan yah. Ahaha.

Kembang LI muncul di foto aktor Jepang. Liat, sebelahan sama kembang GACKT
Chat sama Nisa


5. Nonton Bareng Video Konser L’Arc-en-Ciel
Tanggal : 21 Mei 2017
Tempat : Jakarta Design Center

Tiket sold out

MC ditemani sama Batman

L’Arc-en-Ciel baru aja merilis DVD dan BD live terbaru mereka yaitu L’ArCASINO. Udah jadi kebiasaan LI buat ngadain nobarnya. Gak ada yang baru dari nobar kali ini. Cuma pas foto-foto sempet bikin ucapan video buat bulan puasa sama ucapan lebaran. Oh, goodies-nya ada yang baru deh. Kami bikin papercraft replika mobil kayak yang di L’ArCASINO. Sama bikin jadwal Imsak/buka puasa. Agak out of the box yah :D

6. Gathering Komunitas di Nakama Festival
Tanggal : 2 dan 3 September 2017
Tempat : ECO Park Ancol, Jakarta

Booth LI
Mengaku sebagai event Jepang terbesar di Indonesia, Nakama Festival justru menghadirkan banyak drama terindikasi penipuan. Silahkan cari tahu sendiri beritanya.

LI ikut andil dalam acara ini sebagai partisipan dari Gathering Komunitas. Selama 2 hari kami harus menjaga booth komunitas. Ada free pass 30 orang yang bisa masuk. Bersyukur banget ada banyak teman-teman yang mau ikutan bantuin jaga booth. Kompensasinya LI kasih mereka free pass, makan, chemistry, dan kebersamaan.

**

ULANG TAHUN

Biasanya ulang tahun gue berjalan biasa-biasa aja gitu. Tapi tahun ini agak luar biasa sih. Pertama mungkin karena adanya kejutan dari my best friends Dennis dan Erick yang ngasih kue ulang tahun. Kejutan itu gue dapet pas lagi kumpul di markas LI buat bahas event Nobar di JDC itu. Sebenernya gue udah curiga karena gue liat ada pisau plastik di atas meja. Gue tau kalau pisau plastik itu memang buat motong kue. Ternyata dugaan gue bener. Yah thank you banget lah yah. Oh, gue juga dikasih kado jam tangan sama si Dennis. Belum gue pake karena belum sempat ganti baterainya.

Jam tangan dari Dennis bukan satu-satunya kado yang gue terima. Gue juga nerima kado dari Leli berupa jam tangan. Sebelumnya gue datang jengukin dia yang kecelakaan. Waktu itu gue bawain cake satu slice gitu yang gue beli di Breadtalks Living World. Pas gue kasih dia bilang bakal ngadoin gue di event Nobar nanti. Bener aja. Dia ngadoin gue jam tangan.

Pas di event Nobar itu juga gue dapet kado dari Via, member Ren Ai Project. Kadonya berupa miniatur menara Eiffel sama botol yang di dalamnya ada bola bisa nyala warna-warni gitu. Plus sebuah surat ucapan. Well, gue suka sama suratnya karena itu bikin kado jadi terasa lebih bernyawa.

Via bukan orang terakhir yang kasih gue kado di hari itu karena travelmate, gossipmate, playmate, gue si Kucingkecil ngasih gue kado berupa buku karya Dee Lestari berjudul Supernova : Gelombang.  Kado-kado dari mereka bikin ulangtahun gue tahun ini berasa lebih istimewa. Terima kasih.

**

TRAVEL

Gue tuh jarang banget traveling. Tapi di tahun 2017 ini rasanya gue ada sedikit perkembangan. Ke Bogor dua kali, ke Pantai 2 kali, dan ke Negeri di Atas Awan satu kali. Semua cerita itu gue tulis di blog gue. Lebih lengkap bisa baca di link berikut :

Gue bersepeda ke Bogor naik sepeda lipat. Bareng Dennis. Seru.

Sebelum berangkat. Helm dan sepeda masih pinjem ke si Dennis


Ke Kebun Raya bareng Kucing Kecil sampai ketemu kucing beneran.


Di tepi danau


Semacam perpisahan teman-teman sekerja

Jalan-jalan terakhir
Sunset dan siluet

Pertama kali ikut open trip.




Sebuah negeri di atas awan


Satu hari saja

**

LEBIH PRODUKTIF

Gue patut bersyukur karena di tahun 2017 ini gue jadi lebih produktif. Postingan di blog jadi lebih banyak. Biasanya setahun bikin paling banyak 5, kali ini jadi berkali lipat. Saking produktifnya, gue gak sadar kalau ternyata total postingan gue udah mencapai 3 digit. Sudah 100 lebih posting-an cuy. Lumayanlah yah. Sebuah pencapaian kecil dari dunia gue yang gue tuangkan dan ceritakan dalam bentuk literasi. Total postingan di tahun 2017 mencapai 29.

Produktivitas gue gak cuma terjadi di ranah literasi. Karena di tahun 2017 ini gue berhasil menambah lagu bikinan gue sendiri. Sekarang totalnya sekitar 50an lagu. Sumbangan tambahan lagu yang dibikin sepanjang tahun 2017 ada 12 lagu. Harusnya bisa lebih karena ada beberapa lagu yang belum terselesaikan.

Kalau mau nambahin, tahun ini pun gue ikut meramaikan hastag #inktober. Ada beberapa gambar yang gue upload. Ikut ngeramein aja. Sekaligus belajar ngegambar. Ada satu gambar yang sampai diminta sama orang yang menjadi sahabat pena gue. Terharu!

**

MAINAN BARU

Gue rasa salah satu faktor dari produktivitas gue dalam membuat lagu muncul karena gue beli gitar baru. Gue beli gitar Yamaha Guitalele GL-1 sama Yamaha Junior JR-1. Gue suka sama keduanya. Dari 12 lagu yang gue bikin, 11 lagu tercipta dari 2 alat tersebut.

Mainan baru lainnya adalah sepeda lipat. Gue beli karena gue sama si Dennis berencana buat sepedahan di kota-kota lain. Belum terwujud karena si Dennis masih sibuk buat ngurus anaknya yang baru lahiran. Sepeda lipat gue gak kayak doi. Punya gue mah murah. Disesuaikan dengan kondisi keuangan gue. Yang penting punya dulu aja. Gak enak pake punya Dennis. Gak enak kalau rusak gantinya mahal. Sedangkan kalau sepeda sendiri kan bebas mau dibakar, mau dibanting.

Karena ada sepeda baru ini gue sempet beberapa kali pulang-pergi naik sepeda ke tempat kerja. Lumayan lho lebih dari 9 km perjalanan. Pulang pergi jadi 18 km. karena sekarang pindah kerja aja jadi gak memungkinkan buat naik sepeda karena jalurnya yang gak aman dan jaraknya yang lebih jauh.

Akhir tahun gue nemu sahabat pena. Itu lho, temen buat kirim-kiriman surat. Klasik banget kan. Sahabat pena gue bernama Linna. Dia orang Magelang. Dia yang ngirim surat ke gue duluan. Perasaan pas nerima surat dan ngebaca isinya beserta sidik jari dan bau serta rasa yang turut terbawa membuat surat dan isi pesan menjadi lebih bernyawa. Dan surat-suratannya masih pake perangko lho.

Gue berharap bisa nemu lagi sahabat pena yang bisa kirim-kiriman surat. Gue cukup iri lho sama si Kucing Kecil. Dia udah kirim-kiriman post card sama orang Russia. Waduh…

**

MEDIA

Tahun 2017 ngasih gue kesempatan buat ikutan siaran di radio. Waktu itu gue sama kak Vie, mantan gebetan salah satu admin di LI diwawancarain sama Radio Sonora dalam program Hello Asia. Waktu itu sempet ngomongin tentang L’Arc-en-Ciel, komunitas dan promo acara Nobar di JDC itu. Sebagai bentuk terima kasih kami kasih undangan pernikahan  nonton buat penyiarnya.




Ikutan siaran di radio bukan yang pertama kalinya buat gue. Sebelumnya gue pernah juga wawancara di radio. Dari yang radio beneran sampai ke radio online. Terakhir kali gue ikut siaran itu tahun 2013. Gila udah lama banget kan. Bersyukur di tahun 2017 ini gue dapet kesempatan itu lagi.

Selain di radio,  gue juga muncul di majalah AudioPro edisi bulan Maret. Waktu itu ada artikel tentang liputan acara Tribute to Hyde. Kebetulan sih gue kenal sama reporter-nya jadinya gue memang minta supaya dia liput dan dimuat di majalahnya dia. Gue mesti berterimakasih ke Fiki yang udah ngelakuin itu.



Sama kayak siaran radio, muncul di media cetak itu bukan yang pertama. Sebelum-sebelumnya juga pernah. Bertambahnya artikel yang memuat gue cukup buat nambah-nambahin bahan kalau suatu ketika gue berniat membuat sebuah kliping tentang gue. Ha ha…

**

BELANJA

Gue masih suka beli-beli barang second. Pernah gue ceritain di SINI.

Kebiasaan itu masih gue lakukan di tahun 2017. Banyak barang yang gue dapetin dengan membeli barang bekas pakai atau istilahnya barang second. Pertama dan paling banyak adalah pakaian. Ada 6 pieces pakaian yang rata-rata outwear. Total gue habis Rp. 177.000 buat semuanya termasuk ongkir.

Selain pakaian gue juga dapet novel Supernova : Petir cetakan lama edisi pertama. Gokil banget sih ini. Gue sih seneng yah. Jadinya ngelengkapin buku Supernova edisi lama yang gue kumpulin sebelumnya. Masih di tahun yang sama. Dan di tahun ini juga gue beli buku Supernova : Intelegensi Embun Pagi lengkap dengan tandatangan Dee Lestari yang gue dapetin cuma seharga Rp. 40.000.

Pembelian buku gue di tahun 2017 meningkat di Hari Belanja Online Nasional kemarin. Karena ada diskon 50% dari Gramedia.com, gue ikutan kalap dan beli buku-buku yang udah gue incer dengan harga hanya separuh dari harga normal. Lumayan bisa save.

Buku lain yang gue dapetin adalah novel Wiro Sableng. Ada banyak banget. Ada sekitar 40 novel Wiro Sableng. Gue lupa sih berapa banyak tepatnya. Mungkin kalau dirinci jadi seperti ini yah :

1, Supernova : Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh
2, Supernova : Akar
3, Supernova : Petir
4, Supernova : Intelegensi Embun Pagi
5, Madre
6, Perahu Kertas
7, Garis Waktu
8, Hujan Bulan Juni –Novel-
9, Hujan Bulan Juni –Kumpulan Sajak-
10, Sepotong Senja Untuk Pacarku
11, Wiro Sableng (40 buku)
12, Kepingan Supernova
14, Komik Tahi Lalat
15. The Naked Traveller 2

**

Selain belanja buku dan pakaian, tahun 2017 tercatat merupakan tahun  yang boros karena gue mengeluarkan uang sebesar Rp. 2.500.000 untuk beratus-ratus kaset pita lengkap dengan kotak kasetnya. Gue akuin pada saat membelinya gue gak berpikir panjang dan sekarang ada sedikit penyesalan. Pembelian yang gak penting dan gak mendesak. Kaset-kaset ini nantinya mau gue coba jual di acara Cassette Store Day biar senggaknya duit gue bisa balik. Syukur-syukur kalau bisa naik dari harga awal gue.

Itu kaset. Kalau CD gak banyak yang gue beli di tahun ini. Gak kayak di 2015 di mana saat itu gue belanja CD sampai 50 pcs dalam setahun. Dulu double job soalnya, ada extra money. Sekarang mah mesti dipikir-pikir dulu.

Album pertama yang gue beli adalah albumnya Payung Teduh. Dibikin terbatas untuk edisi pertamanya. Dan di edisi pertama itu dicantumin nama-nama pembeli album di sampul albumnya. Ada nama gue di situ. Cari aja Gunadi ‘Renji’. Oh, CD terakhir yang gue beli juga dari band yang sama.

List :
1, Live and Loud – Payung teduh
2, Palalopeyank – Slank
3, Monokrom - Tulus
4, Dandellion – Monita
5, Lintasan Waktu – Danilla
6, Laras Sahaja – Mr. Sonjaya
7, Lelaku - Fourtwnty
8, Ruang Tunggu – Payung Teduh

**

PERPISAHAN

Ada sebuah perpisahan yang muncul di akhir tahun. Gue harus berpisah sama temen-temen kerja karena tempat kerja kami tutup. Semua kenangan, canda, tawa jadi terasa sangat emosional ketika perpisahan itu akhirnya muncul. Apalagi gue turut serta dari awal banget sampai tutup banget. Semua karyawan amat menyayangkan atas penutupan itu dan berharap bisa bertahan minimal satu tahun ke depan. Tapi perpisahan itu gak bisa dihindari. Hiks..  Kalau diinget lagi jadi sedih deh.

BICARA CINTA

Malu gue. 2017 suka sama temen sendiri. Udah enak-enak eh gue bikin pengakuan yang bikin ngerusak suasana kedekatan kami sebelumnya. Jadinya agak canggung gitu. Yah gue sih bikin pengakuan aja. Masalah diterima atau enggak yah urusan belakangan. Dari kisah ini gue bikin sebuah lagu yang judulnya ‘Sebuah Rasa yang Datang Terlambat’.

Penasaran sama hasilnya? Dia gak ngejawab. Dia gak bilang iya, dia gak bilang enggak. Dia gak ngejawab. Yang gue artiin kalau dia pengen kami tetep kayak biasa aja; temenan.

Saat gue pikir hidup gue begini-begini aja, sebuah twist terjadi di akhir tahun. Sebuah twist yang gue harap menjadi awal untuk bisa terus mencapai arti bahagia dalam sebuah hubungan. Entah akan bermuara ke mana, yang pasti gue jalani dulu dengan happy.

**

NAKAMA

Tadinya gue mau nulis tentang Nakama di tulisan terpisah. Tapi gak jadi karena banyak faktor.

Yang pasti di tahun 2017 ini gue sempet terlibat di Nakama Festival. Saat itu gue sama Dennis nge-handle komunitas buat community gathering. Kerjanya mulai dari nyari dan ngundang komunitas dan in charge di area pas Hari-H. Gue juga ngerangkap jadi MC acara.

Me and Dennis

Banyak yang gue dapet dari Nakama ini. Dari pelajaran sampai  pengalaman. Kalau biasanya gue bikin event bareng LI sebagai orang inti, kali ini gue mesti jadi orang yang berada di luar dari para tokoh utama sebuah perhelatan. Meskipun acaranya berakhir dengan drama, namun pelajaran dan pengalaman yang gue dapet cukup besar.

Anak-anak Cielers Tangerang

Fans Garis Keras

Islam, Katholik, Budha, dan Agnostik. Kepercayaan milik masing-masing tapi damai milik bersama

With L'Arcrew

**

Secara garis besar hidup gue di tahun 2017 gak mengalami masa-masa sulit. Moment-moment sulit paling pas akhir tahun ketika gadget gue rusak dan mesti nunggu lebih dari seminggu buat proses perbaikan. Repot aja gitu gak pegang gadget sendiri. Apa-apa mesti numpang.

Kegagalan kesuksesan yang tertunda yang gue rasain ada pada saat gue ikutan lomba menulis dari salah satu penerbit. Karya gue gak lolos buat dibukuin. Huhuhu... 

Gue bersyukur kalau di tahun 2017 ini semua berjalan lancar. Allah masih kasih rezeki. Dalam banyak hal gue menjadi lebih produktif. Gue berani bilang kalau tahun 2017 adalah salah satu tahun terbaik yang pernah gue jalani selama ini.

Gue berharap tahun 2018 akan banyak kejutan yang menanti gue. Seberapapun mengejutkannya, gue menanti dengan hati berdebar. Debar antusias, bukan debar khawatir. Beberapa rencana sudah dibuat. Beberapa resolusi sedang dirancang, dan beberapa mimpi sedang ditulis. Gue optimis kalau tahun 2018 akan menjadi tahun yang juga membahagiakan.

Semoga.


NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner