-->

Selasa, 26 April 2022

Cosplay Ngamen dan Turunnya Sebuah Kelas


 

Mungkin kelak kita akan ngeliat cosplayer dari rumah ke rumah layaknya pertunjukan ondel-ondel.

 

Jalur Jl Raya Serang akan melewati satu kawasan perumahan yang terkenal bernama Citra Raya. Di situ ada pertigaan lampu merah yang cukup ramai. Dalam satu kesempatan gue ngeliat ada yang menonjol di lampu merah itu. Bukan pengamen. Bukan pula manusia silver. Tapi cosplayer. Sesuatu yang agak janggal.


Gerbang Citra Raya


Tadinya gue pikir aksinya itu adalah aksi sosial dengan tujuan tertentu. Misalnya campaign project atau promosi produk. Setelah diamati ternyata keliru. Si cosplayer itu lagi ngehibur dengan kostum dan aksinya, berharap ada yang nyawer. Persis seperti pengamen cuma pake media yang berbeda. Cukup membuat gue untuk mengerenyutkan dahi. Hah,, kok bisa? Bahkan di hari Senin, 25 April 2022 kemarin gue liat ada cosplay Iron Man di pintu ke luar parkir motor di sebuah mall di Citra Raya. Malamnya pas gue balik rumah, gue liat ada tokoh tokukatsu yang lagi cosplay di jalan layang Summarecon dalam kondisi macet, dan rintik hujan. 


Cosplayer di depan pintu parkir sebuah mall di Citra raya


Alasannya karena gue cukup sering liat pertunjukan cosplay di event-event berbau Jejepangan. Di event itu kita bisa liat ada banyak berbagai cosplayer. Dan kalau gue mau liat cosplayer pasti pergi ke event itu. Memang ada tempatnya. Dan menurut gue itu jadi ekslusif. Apalagi kalau event-nya gede dan diadain cuma setaun sekali.


Sementara apa yang gue liat di pertigaan lampu merah Citra, di depan pintu parkir, dan di jalan layang itu ngerasa kayak ada penurunan kelas. Dari yang tempatnya di Gedung, di sekolah, kampus, lapangan umum, terus pindah ke lampu merah, bersanding sama pengamen. Kayak turun kasta. Kalau maen ke TangCity kita juga bisa liat ada semacam pertunjukan foto bareng dengan cosplayer dan ada kotak untuk nerima sawerannya. Masih mending karena berada di mall meskipun jadi kurang ekslusif karena ada hampir setiap hari.


Cosplay ngamen di mall


 

Ondel Ondel

 

Ondel-ondel ngamen

Fenomena itu ngingetin gue sama ondel-ondel. Maaf kalau salah, tapi ondel-ondel tuh dulu cuma bisa kita temuin di acara-acara tertentu. Kayak acara adat pernikahan, atau kalau ada festival kebudayaan. Terus bisa dipake juga untuk acara-acara non budaya. Sebagai gimmick budaya. Ondel-ondel bisa kita liat di acara tahunan Jakarta Fair. Tapi belakangan lo liat sendiri kan. Banyaaaak banget ondel-ondel di pinggir jalan, masuk-masuk gang, mampir ke rumah atau warung orang. Ngamen cuy. Bahkan gak cuma ondel-ondel sih. Gue pernah liat barongsai sama kuda lumping udah mulai mampir dari rumah ke rumah. Gue bahkan pernah nulis fenomena yang mirip ini ketika manusia silver begitu menjamur dan mungkinsedikit meresahkan untuk sebagian orang. Bisa dibaca di  http://www.duniarenji.net/2020/10/peran-manusia-silver-yang-agak-bergeser.html


Cosplayer yang gue liat kemarin juga kurang lebih sama. Menghibur untuk mendapatkan uang. Sementara kalau di event kan emang bentuk aktualisasi diri, ngincer prestise, seru-seruan, dan popularitas. Untuk uang pun dicari dengan cara lain. Misal jual produk/konten atau ikut lomba cosplay-nya. Ada perbedaan.


Tapi kalau diliat dari sisi positif tentu dia bisa ngehibur ya. Karena pemandangan langka liat superhero tokukatsu bisa action dan pasang gaya di perempatan lampu merah. Meskipun yang gue liat tampak low budget banget. Ini bisa ngehibur anak-anak atau pengendara yang kebetulan ada di situ. Sisi baik lainnya mungkin orang jadi lebih tau dan nyoba pengen tau cosplay lebih dalam yang pada akhirnya dia akan datang ke event yang leboh proper. Entah sebagai penonton entah sebagai cosplayer.

 

**


Kalau diliat dari kacamata yang lebih luas, cosplayer di jalan yang mencari uang itu mungkin aja udah terdesak. Pemerintah masih belum maksimal dalam mengupayakan ketersediaan lapangan pekerjaan yang oke (ini juga yang pada akhirnya banyak yang jadi ojol). Mereka mencoba kreatif untuk bisa bertahan hidup atau menjalani mimpinya. Untuk keberaniannya patut diapresiasi. Nyari duit susah cuy. Makanya perlu kreatif buat nambah penghasilan. Apalagi kalau misal sumber daya kita terbatas.


Gue penasaran kira-kira dia dapet penghasilan berapa yah? Coba kita hitung cepat.


Modal kostum 1.000.000

Dalam satu jam (60 menit), durasi lampu merah 60-120 detik. Dalam durasi segitu dapat minimal 5.000

Dalam satu jam bisa 10-20 kali lampu merah. Jadi 5.000 x 20 = 100.000

Kerja 3 jam maka dapat 300.000

Dalam sebulan 300.000 x 30 hari = 9.000.000

WOW..!

 

Hmm… Gede cuy..!!! Nyari kostum ah. 

 

Nih buat jajan
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner